Thursday 28 April 2011

Akibat Kemajuan Teknologi

sistem on-line
Kira-kira apa yang terjadi jika sistem teknologi di dunia sudah sangat canggih. Apalagi kalau sistem database sudah mampu mengatur kehidupan manusia. Berikut ini rekaman percakapan telepon pemesanan Pizza pada tahun 2020 antara seorang operator Pizza dengan konsumennya.
Operator: Terima kasih anda telah menghubungi Pizza Hot, Apakah yang bisa saya....

Konsumen : Heloo, saya mau pesan pizza.

Operator : Boleh minta nomor kartu KTP anda pak?

Konsumen : Tunggu, ini nih: 6102049998-45- 54610.

Operator : Ok pak Bejo, anda tinggal di jalan hangtuah no. 16, nomor telepon rumah anda 02177726378, kantor anda
021665872673 Hp anda 081127894022, anda menelpon dari mana?

Konsumen : Dari rumah, eh dari mana kamu tahu semua no telp saya?

Operator : Oh, kami terhubung ke database pusat pak.

Konsumen : Apakah saya bisa memesan Seafood Pizza?

Operator : Itu bukan ide yang bagus pak.

Konsumen : Kenapa?

Operator : Dari medical record bapak, bapak memiliki tekanan darah tinggi dan kolestrol yang sudah berlebihan.

Konsumen : Jadi kamu merekomendasikan apa?

Operator : Mungkin bapak bisa memesan Low Fat Hokkien Mee Pizza.

Konsumen : Dari mana kamu tahu kalo saya bakal suka itu?

Operator : Hmmm minggu lalu bapak baru meminjam buku yang berjudul "Popular Hokkien Dishes" dari perpustakaan nasional.

Konsumen : Ok terserah lah, sekalian saya pesan paket keluarga, berapa semuanya ?

Operator : Tapi paket keluarga kami tidak akan cukup untuk anak anda yang berjumlah 7 orang pak, total keseluruhan adalah Rp. 190.000.

Konsumen : Bisa saya bayar dengan Kartu Kredit?

Operator : Sepertinya bapak harus membayar Cash, kartu kredit anda telah over limit, dan anda punya utang di bank sebesar Rp. 5.350.000 sejak bulan Agustus lalu, itu belum termasuk denda untuk tunggakan kontrak rumah anda dan
kendaraan bermotor.

Konsumen : Ooh ya sudah, nanti saya ke ATM aja untuk narik duit sebelum orang mu datang nganter Pizza.

Operator : Mungkin nggak bisa juga pak, record anda menunjukkan bahwa batas anda menarik uang di ATM telah tercapai.

Konsumen : Busyet.... udah lah anterin aja pizzanya kesini, saya akan bayar cash disini, berapa lama Pizza diantar?

Operator : Sekitar 45 menit pak, tapi kalo bapak tdk bisa menunggu, bapak bisa mengambilnya sendiri dengan motor bebek bapak yang sudah butut.

Konsumen : APA ????

Operator : Menurut catatan kami, anda memiliki motor bebek tahun 2000 dengan no pol B3344CD betul kan pak?

Konsumen : Sialan luh, bangsat, kagak sopan banget seh buka-buka record gue, blom pernah ngerasain di tonjok ya!!

Operator : Hati-hati dengan ucapan bapak, apakah bapak ingat 15 Mei 2010 anda pernah di penjara 3 bulan karena mengucapkan kata kotor kepada seorang polisi??

Konsumen : (Diamm, bingung, pusing 700 keliling)

Operator : Ada yang lain pak?

Konsumen : Tidak ada, eh tapi kalo pesan paket keluarga kan ada gratis coca cola 3 cup kan?

Operator : Betul pak, tapi menurut catatan kami anda juga mengidap DIABETES, jadi kami tidak mau mengambil resiko pak.

Konsumen : Siallaaannnnn. BATALIN AJA SEMUA !!

Operator : Terima kasih atas teleponnya pak, untuk kompalain, saran dan kritik anda bisa mengisi form online pada situs kami, username dan passwordnya tercetak pada bagian bawah kotak pizza yang anda pesan, terima kasih anda
telah mengubungi Pizza Hot.

KONSEP SUBNETTING


Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.

 

Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:

 

Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut

Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.


Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb: